ISD/IBD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, oleh karenanya manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau
berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah
berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri
dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup
bersama.Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk
sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan
berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari, dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain.
Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara
manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka
keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu,
tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan kekelompokan
sosial, karena dengan adanya keluarga, masing-masing individu dapat
mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial. Aspek individu,
keluarga, adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
ilmu sosial dasar dan Ilmu Budaya dasar juga memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan wawasan baru untuk saya khususnya dan para pembaca umumnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
INDIVIDU KELUARGA, KELOMPOK SOSIAL DAN SOSIALISASI
INDIVIDU KELUARGA, KELOMPOK SOSIAL DAN SOSIALISASI
A. Individu Keluarga
Kata “ Individu” berasal dari kata latin, yaitu individuum,
berarti “yang tak terbagi”. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Arti lainnya
adalah sebagai pengganti “orang seorang” atau manusia perorangan. Disini
terlihat bahwa sifat dan fungsi manusia, sebagaimana ia hidup di tengah-tengah
individu lain dalam masyarakat. Individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga
aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi
kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama
menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk
terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan,
dapat kita uraikan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik
dengan tingkah laku massa
yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada
seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualisasi
atau aktualisasi diri.
Manusia sebagai individu
memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu;
- Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
- Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng
menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan
memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan
kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu
yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan
menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi.
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kula dan warga “kulawarga”
yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarg inti(”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
mereka. Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan
suatu kelompok kecil dalam masyarakat.
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki
manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi.
Fungsi keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak,
menolong, melindungi, atu merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga
terdiri dari seorang suami, seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal
dalam satu rumah yang sama ( keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.Menurut
Sigmund Freud, keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.
Sedangkan menurut Durkhem, keluarga adalah lembaga social sebagai hasil
factor-faktor politik, ekonomi, dan lingkungan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan atau kelompok orang
yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan. Terdiri dari:
·
Keluarga nuklir/inti/batih (nuclear family) : Keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
·
Keluarga tua (extended family) : Keluarga kekerabatan
yang terdiri dari 3 atau 4 keluarga batih yang terikat oleh hubungan orang tua
anak atau saudara kandung oleh suatu tempat tinggal bersama yang besar.
·
Keluarga Individu tersebut merupakan salah satu
keturunan.
B. Kelompok Sosial
1.
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih
dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara
kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok sosial antara individu dengan kelompok.
a)
Kelompok
Sosial menurut para pakar
1. Menurut
Sorjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama
karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling
mempengaruhi.
2.
Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari
individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna
mencapai tujuan bersama.
3.
Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran
akan keanggotaannya dan saling
berinteraksi.
2. Ciri-ciri
Kelompok Sosial
a)
Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari
kesatuan manusia yang lain.
b)
Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki
status dan peran tertentu.
c)
Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan
para anggotanya.
d)
Memiliki kepentingan bersama
e)
Adanya interaksi dan komunikasi diantara para
anggotanya.
3. Dasar Pembentukan
Kelompok Sosial
a)
Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
b)
Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
c)
Faktor geografis
d)
Factor daerah asal yang sama
4.
Klasifikasi Kelompok Sosial
a) Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas
Antara anggota
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
1.
Solidaritas
Mekanik
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
2.
Solidaritas
Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota.
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota.
b) Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat
Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
1.
Gemeinschaft
(Paguyuban)
Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
2.
Gesellschaft
(Patembayan)
Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.
Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.
c) Klasifikasi Kelompok Berdasarkan
Indentifikasi Diri
1.
In-Group
2.
Out-Group
d) Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Hubungan
diantara Para Anggotanya.
1.
Kelompok
Primer
Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan.
Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan.
2.
Kelompok
Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
e)
Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan
1.
Kelompok
Formal
Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang berhubungan.
Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang berhubungan.
2.
Kelompok
Informal.
Kelompok
informal adalah kelompok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat
dan intim.
C. Organisasi
a) Penegertian Organisasi
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah
setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah
struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah
setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.” Dan
menurut Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of
cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang
sama.”
b) Manajemen dan Organisasi
Manajemen dan organisasi sangat berubungan erat, manajemen merupakan atau
berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi juga terdapat
kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun organisasi yang baik dan dapat
mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.
c) Manajemen dan Tatakerja
Pada dasarnya Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik
secara ketat (peranan,prosedur,dan prinsip).namun keterampilan dalam mengatur
segala aspek dalam organisasi sangat diperlukan dalam mengatur tatakerja sesuai
suatu tujuan,jika tujuan ingin tercapai dengan semaksimal mungkin.
d) Manajemen, Organisasi dan Tatakerja\
Hubungan dari manajemen, organisasi, dan tatakerja adalah organisasi
secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan manajemen untuk
mengatur system tatakerja. Pendekatan manajer individual untuk pengawasan
sangat disarankan namun harus sesuai dengan situasi yang sedang berlangsung.
e) Ciri-Ciri Organisasi
Ciri-ciri
organisasi yaitu:
§
Terdapat komponen ( atasan dan bawahan)
§
Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur
dari sekelompok orang)
§
Ada
tujuan
§
Ada
sasaran
§
Ada
keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
§
Ada
pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Karena itu organisasi dapat dikatakan sebagai sekumpulan orang-orang yang
disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama.
organisasi adalah struktur pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
f) Unsur-Unsur Organisasi
Organisasi memiliki unsur diantara lain:
§
Proses kegiatan organisasi yang dilakukan oleh
semua orang untuk mencapai tujuan (administrasi). Di dalam administrasi inilah
adanya proses khusus yang disebut manajemen.
§
Personil atau anggota yang menggabungkan diri
kedalam ikatan formal.
§
Visi, yaitu pandangan atau citra para anggota
mengenai keadaan organisasinya di masa depan dan tujuan, yaiut apa yang mau
dicapainya yang sesuai dengan visinya tadi.
§
Misi, atau tugas besar yang harus diemban oleh
organisasi dan tugas atau fungsi yang dibagikan kepada anggota untuk
dilaksanakan.
§
Wewenang, yang merupakan legitimasi hak
bertindak tiap orang dalam melaksanakan tugas.
§
Struktur, yang menunjukkan kedudukan tiap orang
didalam kelompoknya.
§
Hubungan, yang menjadi dasar kerjasama antar
anggota.
§
Formalitas, yaitu aturan tretulis yang mengatur
semua unsur agar menjadi resmi, sehingga organisasi menjadi formal.
§
Sumber energi, yang mendukung gerak kelompok
atau organisasi, sehingga organisasi selalu dinamis. Tak ada organisasi yang
statis, kecualki bagan strukturnya yang ditempel didinding kantor.
Unsur-Unsur tersebut saling mempengaruhi untuk memenuhi tujuan secara
efisien.
g) Tipe atau Bentuk Organisasi
·
Bentuk Organisasi Staff
Merupakan organisasi dimana nggota yang memiliki hak untuk memberikan bahan bahan pertimbangan atau nasehat kepada pimpinan. Anggota staff tidak memiliki bawahan pada jalur lini\
Merupakan organisasi dimana nggota yang memiliki hak untuk memberikan bahan bahan pertimbangan atau nasehat kepada pimpinan. Anggota staff tidak memiliki bawahan pada jalur lini\
·
Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi dimana kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu fungsi, sepanjang fungsi tersebut merupakan bidang keahlian tenaga ahli tersebut.
Bentuk organisasi dimana kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu fungsi, sepanjang fungsi tersebut merupakan bidang keahlian tenaga ahli tersebut.
·
Bentuk Organisasi Lini
Merupakan organisasi yang organisasi kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi dilangsungkan lurus dengan para pejabat yang memimpin kesatuan kesatuan dalam organisasi tersebut.
Merupakan organisasi yang organisasi kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi dilangsungkan lurus dengan para pejabat yang memimpin kesatuan kesatuan dalam organisasi tersebut.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
yang telah disampaikan, maka dapat disumpulkan bahwa
§
Manusia sebagai makhluk individu, oleh karenanya
manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok
atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Kita tahu dan menyadari bahwa
manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan
kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan
sistem sosial yang ada.
§
Kelompok
sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi.[1]
Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku
para anggotanya.
organisasi memiliki pengertian
sekelompok orang (2 atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi juga sangat
berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara
keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur
sistem tatakerja. Organisasi memiliki ciri-ciri, unsur-unsur
B. Saran
Dalam bermasyarakat ciptakanlah sikap saling tolong – menolong dalam hal
kebajikan, agar terciptanya sikap kekeluargaan dan kasih sayang terhadap sesama
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
- Soelaeman, Dr. M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar. Refika Aditama.2006
- Bainar, Prof. Dr. Hajjah, dkk. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar. CV. Jenki Satria. 2006
- Agus, Bustanuddin. Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial Studi Banding Pandangan Ilmiah Dan Ajaran Agama. Gema Insani. Jakarta. 1999.
- http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar