(KARYA
ILMIAH)
DAMPAK
POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Puji dan syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat kudrat dan iradat-Nya
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah “Dampak Polusi Udara Terhadap
Kesehatan Manusia..
Dalam kesempatan ini kami
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan
kepada penyusun.
Dalam
makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran
dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Panton Labu,15 Februari 2012
Panton Labu,15 Februari 2012
Di
susun,
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Udara
merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
diseluruh muka bumi. Udara yang bersih sangat didambakan oleh semua makhluk
hidup, terutama manusia. Namun, pembangunan yang terjadi mengakibatkan beragam
polusi, antara lain:
Polusi
udara, polusi air, polusi suara dan sebagainya.Permasalahan yang sering terjadi
di Negara berkembang adalah bagaimana mengatasi dampak negatif dari
pembangunan. Diantara dampak negatif tersebut adalah polusi udara dan dampak
yang diakibatkannya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Dalam makalah
ini kami akan memaparkan secara khusus tentang polusi udara, jenis-jenis,
penyebab, akibat dan cara penanganan.
B. Rumusan
Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami akan memaparkan masalah mengenai:
a.
Apa saja jenis-jenis polusi udara dan penyebabnya ?
b.
Dampak apa yang diakibatkan dan bagaimana langkah penanganan polusi udara ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar diketahui jenis-jenis polusi udara
beserta penyebabnya, dampak dan langkah penanganan polusi udara guna menjadikan
kehidupan masyarakat dan lingkungan yang semakin sehat.
BAB
II
PEMBAHASAN
DAMPAK POLUSI
UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
A. Udara
Dalam kehidupannya, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat
melangsungkan kehidupannya. Didalam bernafas manusia melakukan dua siklus
sekaligus yaitu: pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2 dan
pemasukan / menghirup udara (O2). Siklus tersebut terjadi terus menerus selama
manusia hidup. Dialam bebas, diketahui penghasil O2 adalah tumbuhan hijau yang
melakukan fotosintetis.
Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya udara
yang terkena pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan
kehidupan makhluk hidup terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut
sering terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan dinegara berkembang,
industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.
Dengan pengetahuan tentang udara bersih, sehat maka akan meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat luas.
B. Dampak Polusi Udara
1. Terhadap kesehatan manusia
Telah
lebih dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
dan gangguan saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10
penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan
masyarakat seperti: Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa
penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan saluran pernapasan lain adalah:
rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah baik secara biologis,
fisik, maupun kimia.
Hampir semua penyakit dan kematian yang terkait dengan
pencemaran udara tersebut tercatat dan dilaporkan oleh Departemen Kesehatan
melalui rumah sakit, puskesmas, dinas kesehatan provinsi dan kota/kabupaten.
Namun, baik di tingkat pusat, provinsi, kota atau kabupaten, struktur
organisasi yang spesifik menangani penanggulangan berikut pengawasan dampak
kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di institusi kesehatan. Sehingga,
situasi dan kondisi ini dapat memperlemah upaya penanggulangan dampak kesehatan
pencemaran udara berikut surveilans-nya. Dimana pada gilirannya, berakibat pada
lemahnya informasi tentang kondisi senyatanya dampak kesehatan yang disebabkan
oleh pencemaran udara.
C. Polusi
Udara
Seperti
sudah disinggung diatas, Dampak polusi udara terjadi sebagai efek negatif dari
pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.
Secara garis
besar polusi udara dibagi menjadi partikulat dan polusi gas.
1.
Partikulat
Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara yang dapat
berada bersama-sama bahan / bentuk pencemaran lain, macam-macam partikulat:
- Aerosol: tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara.
- Kabut (fog): aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
- Asap (smoke): campuran antara butir padatan dan cairan terhembus melayang diudara.
- Debu (dust): aerosol yang berupa butiran melayang diudara karena adanya hembusan angin.
- Fume: aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam.
- Plume: asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri.
- Smoge: campuran dari smoke dan fog.
2. Gas
- Sulfur Dioksida (SO2): dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang mengandung sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri. Dampak: efek iritasi pada saluran napas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak napas.
- Hidrogen Sulfida (H2S): dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervous olfactory)
- Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2): gas-gas ini berasal dari berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan bermotor, peledak, pabrik pupuk. Efek: mengganggu sistem pernapasan dan melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran napas sehingga paru-paru mudah terserang infeksi.
- Amoniak (NH3): berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau yang tidak sedap menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, bronchitis, merusak indra penciuman.
- Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua hasil pembakaran menghasilkan gas ini, begitu juga proses industri. Gas ini menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot, gangguan jantung.
3. Gangguan Kesehatan
Gangguan
kesehatan yang diakibatkan adanya pencemaran udara dikelompokkan menjadi 4
yaitu:
- Korosif: bahan pencemar bersifat merangsang terjadinya proses peradangan pernapasan pada bagian atas.
- Asfiksia: ini terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam mengikat oksigen atau berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.
- Anesthesia: adalah dampak pencemaran udara yang bersifat menekan susunan saraf pusat sehingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.
- Toksis: dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada sistem pembuatan darah dan menyebabkan keracunan pada susunan saraf.
4. Pengendalian
Emisi
Bila emisi dikeluarkan dari suatu aktivitas tidak sesuai
dengan baku
mutu emisi, perlu dilakukan pengendalian terhadap emisi itu.
Berbagai
alat pengendalian emisi antara lain:
- Filter Udara: berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada serobong agar tidak ikut terlepas kelingkungan.
- Pengendap Silikon: pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan pemanfaatan gaya sentrifugal dari partikel yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung silikon.
- Pengendap Sistem Gravitasi: berupa ruang panjang yang dialiri udara kotor secara perlahan sehingga partikel akan mengendap karena gaya beratnya.
- Pengendap Elektrostatik: digunakan untuk pemisahan partikel dibawah 5µm. Alat ini cocok untuk membersihkan udara kotor dalam volume besar, alat ini berupa tabung silinder yang dibagian tengahnya diberi kawat yang dialiri arus listrik, udara kotor akan menjadi ion negatif dan tertarik kedinding tabung, udara bersih akan berlalu.
- Filter Basah: untuk memisahkan pencemaran non-partikel, media pemisah yang digunakan adalah larutan penyerap.
- Pengendalian khusus / menyaring gas SO2, NOHX maupun VOCS.
- Hujan Asam
Atmosfer dapat mengangkut berbagai cat pencemar ratusan
kilometer jauhnya, sebelum menjatuhkannya kepermukaan bumi. Dalam perjalanan
jauhnya, Atmosfer bertindak sebagi reaktor kimia yang kompleks merubah
cat pencemar setelah berinteraksi pada zat lain, uap air dan energi matahari.
Pada kondisi dimana SO2 bereaksi menjadi uap air membentuk H2SO4
(asam sulfat) dan NO2 bereaksi dengan air uap air membentuk HNO3 (asam nitrat)
yang selanjutnya turun kepermukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan
hujan asam, air hujan dengan Ph 5,6 dapat menimbulkan kerusakan berbagai jenis
logam.
Dampak dari hujan asam antara lain:
- Merusak bangunan dan berkaratnya logam.
- Mempengaruhi kualitas air permukaan, bisa menggangu kehidupan akuatik danau.
- Merusak tanaman terutama hutan sehingga luas hutan berkurang.
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi kualitas air tanah.
- Menimbulkan berbagai penyakit kulit bagi beberapa masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai satu-satunya air mandi.
BAB
III
PENUTUP
Dalam penulisan makalah mengenai “Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Manusia” ini, kami mendapatkan beberapa hal, yaitu:
A. Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah komponen yang
sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring
laju globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat d ari alam bebas
terutama di kota-kota besar.
B. Saran
Sebagai
langkah mengurangi polusi udara, kita harus mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor untuk hal yang tidak terlalu penting, penanaman
pohon untuk penghijauan, penggunaan teknologi
ramah lingkungan dan yang pasti kita
harus menjaga lingkungan
demi kelangsungan hidup sehat kita dan generasi penerus.
DAFTAR PUSTAKA
Mahyuzir, D.Tavrir, 1989, Polusi
Udara,
Jakarta.
Alfian, 2001. Dampak
Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia,
Jakarta
Amsyah, Zulkifli 2005, Manajemen Kesehatan Manusia,
Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta
Herlian,2002. Pengembangan
Kesehatan manusia. Pustaka Umum,
Jakarta
Sedarmayanti, 2003. Dampak
Polusi Sekretaris,
Mandar Maju
Terima Kasih bAnyak Gan,, Atas Contoh Makalahnya
BalasHapusmakasih gan buat penjelasanya
BalasHapussangat membantu sekali,,